7 Jenis Kayu Kusen Terbaik di Indonesia
Pelajari panduan teknis mengenai 7 jenis kayu kusen terbaik di Indonesia, termasuk kayu jati, ulin, merbau, dan kamper. Temukan karakteristik, kelas awet, dan peruntukan masing-masing kayu kusen di sini.
Beta Ar
12/1/20253 min read


Pentingnya Memilih Jenis Kayu yang Tepat untuk Iklim Tropis
Memilih material kayu untuk elemen bangunan seperti kusen pintu dan jendela tidak boleh sembarangan. Di Indonesia yang memiliki kelembapan udara tinggi dan curah hujan intens, kayu menghadapi tiga musuh utama: perubahan cuaca ekstrem, serangan rayap, dan risiko pelapukan (jamur).
Kesalahan dalam memilih jenis kayu seringkali berakibat fatal, seperti kusen yang melintir (warping), pintu yang macet karena memuai, hingga struktur yang keropos dalam hitungan tahun.
Berikut adalah ulasan mendalam mengenai 7 jenis kayu komersial di Indonesia yang paling direkomendasikan untuk bahan kusen, diurutkan berdasarkan kualitas teknis (Kelas Awet & Kelas Kuat).
1. Kayu Jati (Tectona Grandis) – Standar Emas Kualitas
Kelas Awet: I-II | Kelas Kuat: II
Kayu Jati menempati urutan teratas bukan tanpa alasan. Kayu ini memiliki zat ekstraktif alami (minyak jati) yang bersifat toksik bagi rayap dan jamur. Karakteristik ini membuatnya memiliki durabilitas alami yang sangat tinggi tanpa perlu pengawetan kimiawi berlebihan.
Karakteristik: Memiliki serat yang indah (dekoratif), tekstur sedikit berminyak, dan tingkat kembang-susut yang sangat rendah (stabil).
Peruntukan Terbaik: Pintu utama, kusen bangunan mewah, dan furnitur outdoor.
Kelebihan: Nilai estetika tinggi dan sangat awet.
Kekurangan: Harga material mentah yang paling tinggi di pasaran.
2. Kayu Ulin (Eusideroxylon Zwageri) – Si Kayu Besi
Kelas Awet: I | Kelas Kuat: I
Sering dijuluki sebagai "Kayu Besi" dari Kalimantan, Ulin adalah salah satu kayu terkeras di dunia. Kayu ini memiliki ketahanan luar biasa terhadap air, bahkan air laut sekalipun.
Karakteristik: Warna cokelat gelap hingga kehitaman, sangat berat, dan seratnya padat saling mengunci.
Peruntukan Terbaik: Struktur dermaga, tiang penyangga rumah, dan kusen area basah (kamar mandi).
Kelebihan: Tahan air seumur hidup.
Kekurangan: Sangat sulit diproses (mematahkan paku/mata gergaji) dan harga sangat mahal.
3. Kayu Merbau (Intsia Bijuga) – Alternatif Premium Paling Kokoh
Kelas Awet: I-II | Kelas Kuat: I
Berasal dari Papua dan Maluku, Merbau menjadi favorit arsitek modern karena kekerasannya yang menyaingi Jati namun dengan harga yang lebih rasional. Stabilitas dimensinya sangat baik, artinya kayu ini jarang sekali memuai atau menyusut drastis.
Karakteristik: Warna cokelat kemerahan gelap dengan serat lurus.
Peruntukan Terbaik: Kusen pintu lebar, decking lantai, dan konstruksi berat.
Peringatan Teknis: Merbau memiliki getah merah alami yang larut air. Jika tidak di-coating dengan benar, getah ini bisa menodai lantai keramik saat terkena air hujan.
4. Kayu Bangkirai (Shorea Laevis) – Spesialis Eksterior
Kelas Awet: II | Kelas Kuat: I-II
Kayu Bangkirai (Yellow Balau) dikenal tangguh terhadap cuaca panas dan hujan. Kayu ini memiliki tingkat kekerasan yang tinggi, membuatnya sedikit sulit untuk dipaku secara langsung (memerlukan pengeboran awal).
Karakteristik: Warna kuning kecokelatan, serat padat. Sering ditemukan adanya pinhole (lubang jarum kecil) yang merupakan cacat alami namun tidak mengurangi kekuatan struktur.
Peruntukan Terbaik: Pagar, pergola, kusen jendela luar, dan atap.
Kekurangan: Risiko retak rambut (hairline crack) cukup tinggi jika terpapar panas ekstrem terus menerus.
5. Kayu Kamper Samarinda (Dryobalanops Aromatica) – Pilihan Menengah Terbaik
Kelas Awet: II-III | Kelas Kuat: II
Kayu Kamper adalah opsi paling populer untuk kelas menengah di Jabodetabek. Sesuai namanya, kayu ini memiliki aroma khas kamper yang tidak disukai oleh serangga/rayap.
Karakteristik: Warna cokelat muda kemerahan, serat halus dan lurus, bobot lebih ringan dari Merbau.
Peruntukan Terbaik: Kusen pintu kamar, plafon, dan rangka atap.
Catatan: Wajib menggunakan Kamper yang sudah melalui proses pengeringan (Oven/Kiln Dry), karena Kamper basah memiliki risiko penyusutan yang tinggi.
6. Kayu Mahoni (Swietenia Mahagoni) – Raja Finishing Cat Solid
Kelas Awet: III | Kelas Kuat: II-III
Mahoni adalah kayu dengan serat yang sangat halus dan pori-pori kecil. Karakteristik ini membuatnya menjadi pilihan utama untuk furnitur atau kusen yang menginginkan finishing cat solid (seperti Cat Duco Putih).
Karakteristik: Warna merah muda hingga tua, tekstur sangat halus.
Peruntukan Terbaik: Pintu interior, furnitur ukiran, dan kusen dengan warna cat Duco.
Kekurangan: Sangat rentan terhadap serangan rayap bubuk jika tidak diberi obat anti-rayap (preservative treatment) yang baik.
7. Kayu Meranti Merah (Shorea spp) – Opsi Ekonomis
Kelas Awet: III | Kelas Kuat: II-III
Meranti adalah kayu komersial yang paling mudah ditemukan. Sering digunakan untuk proyek perumahan massal karena ketersediaannya yang melimpah dan kemudahan dalam pengerjaan.
Karakteristik: Ringan, warna variatif (merah muda hingga tua), serat besar.
Peruntukan Terbaik: Kusen interior, pintu kamar mandi kering, dan bekisting.
Saran: Hindari penggunaan untuk area eksterior yang terkena hujan langsung karena tingkat keawetannya rendah dibanding jenis kayu lainnya.
Faktor Kunci Kualitas Kusen: Kadar Air (Moisture Content)
Apa pun jenis kayu yang dipilih, faktor terpenting yang menentukan keawetan bentuk kusen adalah Kadar Air (MC).
Kayu adalah material higroskopis (menyerap dan melepas air). Jika kayu diolah dalam kondisi basah, kayu tersebut akan menyusut saat kering, menyebabkan kusen melengkung atau retak. Standar internasional untuk kayu kusen yang baik adalah harus melalui proses Kiln Dry (Oven) hingga mencapai kadar air 12-15% sebelum diproduksi.
Butuh Kusen Kayu Solid Berkualitas & Bergaransi?
Jika Anda mencari kusen dan pintu yang diproduksi dengan standar Kayu Oven dan konstruksi presisi, Tunas Kayu siap membantu kebutuhan hunian Anda. Kami menyediakan berbagai jenis material kayu solid (Jati, Merbau, Kamper, Meranti dan lain-lain) yang diolah langsung oleh tenaga ahli.
